Uncategorized

Bupati Enrekang Dan Ketua TP PKK  Jenguk Balita Sulviana Gejala Gizi Buruk

inetnews.co.id. Kehadiran bayi Sulviana (7 bulan) dalam kondisi kekurangan asupan makanan bergizi dibawa oleh ibunya tersebut sempat menginap di rumah singgah BAZNAS Enrekang sambil menjalani pemeriksaan awal.

Orang tua balita Sulviana mengaku sejauh ini sudah pernah menjalani rawat inap selama tiga Minggu di RSUD Maspul dalam keadaan kekurangan biaya, dan saat ini kembali dirawat atas perhatian bantuan Bupati Emrekang dan Ketua TP PKK Enrekang serta BAZNAS daerah ini.

“Saat itu Bupati Enrekang Muh Yusuf dan ketua TP PKK Enrekang Hj. Ratnawati Yusuf beserta keberadaan rumah singgah BAZNAS Enrekang sangat membantu dan putri saya selama ini kontrol sepekan sekali dan penanganan rumah sakit beberapa pekan kondisinya terus membaik,”Kata Ny.Danti.

Kini Sulviana sedang menjalani penanganan di rumah sakit UPT RSU Massenrempulu kota Enrekang sebulan terakhir. Kondisi fisik semakin baik, berat badannya terus bertambah dari 2.400 gram ketika pertama kali masuk Rumah Sakit sekarang sudah naik menjadi 3.860 gram.

Terinformasi bantuan BAZNAS untuk Sulviana hingga saat ini sudah mencapai 10 juta rupiah diberikan secara bertahap untuk keperluan sehari-hari Danti dan putrinya selama ditampung di rumah singgah kantor BAZNAS setempat.

Sejauh ini ibu Danti dan anaknya Sulviana dari keluarga kurang mampu selalu di kunjungi secara bergantian dari tenaga media Dinkes Enrekang,staf Baznas.

Pula selama menjalani perawatan Sulviana dijenguk oleh Bupati Enrekang H. Yusuf Ritangnga dan Ketua TP PKK Kabupaten Enrekang Ny. Hj. Ratnawati Yusuf R juga memberikan bantuan dan perhatian besar kepada Danti dan anaknya.

“Kini Sulviana sudah berangsur membaik. Berat badannya pun terus bertambah. Keberadaan nyonya Danti dan anaknya juga mendapat perhatian dan atensi dari Dinas Kesehatan dan RSUD Maspul Enrekang,”kata Bupati Enrekang Muh.Yusuf R (24/6/2025).

Lanjut Bupati Yusuf R penanganan yang baik ini penting tapi lebih penting strategi Pemda Enrekang bersama teknis terkait membangun perilaku dan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mencegah gejala kekurangan gizi khususnya balita dan ibu hamil.

“Layanan kesehatan ibu hamil dan balita ini bergerak di posyandu sampai dusun secara rutin melakukan pendataan, sosialisasi dan langkah pencegahan yang bisa berakibat gejala gizi buruk dan lainnya ditengah masyarakat,”jelasnya.(mas)

    Related Posts

    Leave feedback about this

    • Quality
    • Price
    • Service

    PROS

    +
    Add Field

    CONS

    +
    Add Field
    Choose Image