inetnews.co.id. Komandan Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 1419/Enrekang, Letkol Inf Augustiar Adinegoro, S.Hub.Int., tinjau langsung progres pengerasan jalan penghubung Desa Salu Dewata ke Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Sabtu (09/8/2025).
Peninjauan ini bertujuan memastikan pekerjaan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan dari realisasi peninjauan lapangan wartawan media ini dan Posko TMMD ke 125 di dusun Kota, pengerjaan sasaran fisik pengerasan jalan, Rehab RTLH, pembuatan sumur Bor juga non fisik (penyuluhan) telah mencapai 98 persen.
“Progresnya sangat memuaskan, tinggal tahap finishing di beberapa titik. Kami optimis pekerjaan selesai tepat waktu sebelum penutupan TMMD,” ujar Letkol Inf Augustiar. (9/8/2025)
Pengerasan jalan ini menjadi salah satu sasaran fisik utama TMMD ke-125, yang diharapkan dapat memperlancar akses transportasi, mempermudah mobilitas warga, serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Dan Satgas juga mengapresiasi peran aktif warga dalam mendukung pelaksanaan program. “Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara personel Satgas TMMD dan masyarakat,” tambahnya.
Dengan capaian beragam kegiatan yang dilakukan rata rata 98 persen,antaranya sasaran fisik pengerasan jalan sepanjang 1.760 meter realisasi 100 persen, untuk pengecoran jalan sepanjang 470 meter realisasi masih 0 persen karena faktor cuaca yang terus hujan.
Realisasi RTLH 6 unit rumah antaranya 4 unit selesai 100 persen lainnya 2 unit capai 60 persen, sedangkan pembuatan sumur bor di 4 titik dusun berbeda telah merampungkan 4 unit selesai 100 persen sisa 1 unit di dusun Marena.
Untuk kegiatan non fisik dari 6 kegiatan antaranya penyuluhan bela negara, penyuluhan stunting dan pemyuluhan narkoba selesai 100 persen, sementara untuk penyuluhan wawasan kebangsaan dan penyuluhan pertanian dalam penyiapan belum dilaksanakan .
“diproyeksikan akan rampung dalam waktu dekat segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, kalo penyuluhan atau kegiatan non fisik sambil berproses menunggu waktu kesiapan masyarakat berkumpul rata rata usaha bertani maka timingnya harus tepat disesuaikan,”jelas Letkol Inf. Augustiar Adinegoro.(mas)