inetnews.co.id — Supardi bin Muchtar Daeng Kio (31) yang tinggal bersama ibu dan saudara-saudaranya, saat ini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan di Dusun Bontosallang, Desa Romanglasa, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Jumat.(4/7/2025)
Supardi yang sering dipanggil Pandi adalah yang termasuk dalam kategori warga prasejahtera, mengaku kesulitan untuk beraktivitas setiap hari. Pasalnya, akses utama ke rumah mereka tertutup oleh rumpun bambu yang sengaja ditanam di depan rumah.
Tanah tempat mereka tinggal merupakan tanah warisan keluarga, namun kini diklaim oleh seseorang bernama Sattu Daeng Sewang bersama lima orang saudaranya.
“Sudah dua bulan lebih kami hidup begini. Setiap kali mau keluar rumah, saya harus menyelinap di balik rumpun bambu. Sangat tidak manusiawi,” ujar Pandi dengan mata berkaca-kaca saat ditemui dirumahnya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA : desa buakkang kurban 82 ekor peringkat 2 terbanyak di gowa
Menurut beberapa warga setempat, persoalan ini sudah lama diketahui oleh pihak pemerintah desa, mulai dari Ketua RT, Ketua RW, Kepala Dusun, Kepala Desa, hingga Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Namun hingga kini, belum ada satu pun yang menunjukkan kepedulian atau mengambil langkah mediasi.
Kondisi ini membuat Pandi dan keluarganya merasa diabaikan. Mereka pun akhirnya mengadu dan meminta perlindungan serta bantuan hukum kepada Kapolsek Bontonompo agar mendapatkan keadilan atas derita yang mereka alami.
Hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak yang disebutkan dalam struktur pemerintahan desa belum berhasil dikonfirmasi.
BACA JUGA : ada kejanggalan syafar desak polres gowa gelar ulang sengketa tanah dusun mannyoi
Warga sekitar menyayangkan kurangnya kepedulian dari pemerintah setempat terhadap keluarga prasejahtera yang sedang terlibat diduga konflik warisan.
Mereka berharap agar ada perhatian serius dari pihak berwenang agar konflik ini bisa segera diselesaikan secara adil dan manusiawi.
Editor : Sese/ID Mr
Follow BeritaInet News diTik Tok