inetnews.co.id — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik usai mengungkap kasus dugaan korupsi di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.
Salah satu nama yang mencuat dalam perkara ini adalah Topan Obaja Putra Ginting, yang disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Namun, sorotan tak berhenti pada Topan. Gubernur Bobby Nasution—yang juga menantu Joko Widodo—turut menjadi perbincangan hangat di ruang publik.
BACA JUGA : dugaan penyalahgunaan anggaran reatret tito karnavian dilaporkan ke kpk
Sejumlah pihak mendesak KPK agar berani memeriksa Bobby, terutama karena kedekatan personalnya dengan tersangka utama.
Pengamat politik Muslim Arbi dengan tegas menyatakan bahwa KPK saat ini tidak memiliki keberanian menyentuh Bobby Nasution karena posisinya sebagai bagian dari “lingkaran kekuasaan”.
“Topan adalah orang kepercayaan Bobby. Dan Bobby itu keluarga Jokowi. Sampai kiamat pun, saya yakin KPK takkan berani menangkap Bobby Nasution,” tegas Muslim dalam keterangannya kepada media, Selasa (1/7/2025).
BACA JUGA : resmi ditahan kpk hasto kristiyanto diborgol dan pakai baju orange
Muslim menilai, independensi KPK telah runtuh. Ia menyindir bahwa lembaga antirasuah itu kini hanya garang terhadap masyarakat biasa, tapi melempem jika harus berhadapan dengan kekuatan politik.
“Kalau yang kena rakyat kecil, langsung disikat. Tapi giliran keluarga Jokowi, semua pura-pura buta dan tuli,” ucapnya tajam.
Lebih lanjut, ia menduga adanya kekuatan besar yang melindungi Bobby dari proses hukum. Bahkan, menurutnya, sikap diam KPK terhadap isu yang menyerempet nama Gubernur Sumut justru memperkuat asumsi publik bahwa hukum tidak lagi tajam ke atas.
“Jangan harap ada keadilan kalau pelakunya bagian dari lingkaran kekuasaan. Publik sudah tahu permainan ini,” ujar Muslim.
BACA JUGA : kpk akan periksa bobby nasution terkait aliran dana proyek jalan rp231 miliar
Hingga berita ini ditulis, KPK belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kemungkinan pemeriksaan terhadap Bobby Nasution.
Namun tekanan publik terus menguat, menanti apakah KPK akan bertindak netral atau kembali menjadi alat politik yang tebang pilih.
Editor : ID Mr
Follow BeritaInet News diTik Tok